Breaking News

Pilihan Instrumen Investasi yang Populer dan Menguntungkan di Indonesia


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, berdasarkan jangka waktunya, investasi dapat dibagi menjadi dua kategori yakni investasi jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Namun, investasi apa saja yang tersedia dan menguntungkan? Berikut beberapa instrument popular dari investasi Indonesia.

1. Deposito

Sebenarnya deposito ini mirip dengan tabungan. Risikonya yang rendah membuat deposito kerap dipilih investor pemula. Namun jika dibandingkan dengan tabungan, ada dua hal yang membedakannya, yakni tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo.

Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan biasa. Secara umum, bunganya ada di kisaran 5-6% per tahunnya. Ada juga beberapa bank yang menawarkan suku bunga lebih dari 6%. Semakin banyak uang yang Anda investasikan, biasanya bunga depositonya juga semakin tinggi. Jika Anda membuka rekening deposito di HSBC, return yang bisa Anda dapatkan antara lain bunga 6,25% per tahun dan cashback hingga Rp 100 juta yang setara dengan total return hingga 7,25% untuk deposito Rupiah.

Meski memiliki suku bunga yang lebih tinggi, uang yang Anda investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan. Ada tenor yang mengikat. Sebelum deposito tersebut jatuh tempo, Anda tidak bisa menyentuhnya sama sekali.

Tenor deposito sendiri cukup beragam. Setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing untuk itu. Namun secara umum, rata-rata bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Meski demikian, ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan.

2. Emas

Bagi Anda yang lebih tertarik dengan jenis investasi fisik dengan nilai intrinsik yang lebih jelas, emas bisa jadi pilihan yang cukup menarik. Sama halnya dengan deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Jika ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Berbeda dengan emas perhiasan, nilai emas batangan ini murni dinilai dari beratnya. Anda juga harus menyiapkan tempat untuk menyimpan emas yang sudah dibeli. Untuk penyimpanan sendiri, Anda bisa menyimpannya sendiri atau menyewa deposit box di bank.

Selain membeli di toko, Anda juga bisa berinvestasi emas lewat aplikasi. Di sini Anda tidak harus membeli emas batangan dengan berat minimal 0,5 gram atau mengeluarkan beberapa ratus ribu rupiah untuk memulai investasi emas. Jika dana yang tersedia memang masih terbatas, Anda bahkan bisa membeli emas cukup dengan Rp 100.

3. Reksa Dana

Apa itu reksadana? Secara sederhana, reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal. Reksadana terbaik sendiri terbagi menjadi 5 jenis. Kelima jenis reksa dana ini meliputi reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran dan reksa dana index.

Setiap jenis reksa dana memiliki potensi dan risiko yang berbeda beda. Untuk risiko terendah ada reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk potensi return terbesar dengan risiko yang juga tidak kalah tinggi, Ada bisa memilih reksa dana saham.

Instrumen investasi yang satu ini terbilang cukup populer di kalangan investor, khususnya para investor pemula yang memiliki keterbatasan dana. Reksa dana sendiri dapat dibeli mulai dari nominal Rp 500.000.

4. Peer to Peer Lending

Jenis investasi peer to peer lending tergolong masih cukup baru di Indonesia. Meski demikian, popularitasnya terus melejit seiring dengan kejelasan hukum dan kemudahan yang ditawarkannya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan fintech lending yang menjalankan model bisnis ini. Jumlah uang yang berputar dalam investasi peer to peer lending juga terus tumbuh.

Dalam peer to peer lending, pada dasarnya Anda meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik itu individu ataupun badan usaha. Sama seperti pinjaman dari bank, return jenis investasi ini berasal dari bunga pinjaman yang telah disepakati bersama.

Suku bunga peer to peer lending ini terbilang cukup menarik. Banyak fintech lending yang menawarkan suku bunga pinjaman mencapai 18% per tahunnya. Selain itu, Anda juga bisa mulai berinvestasi peer to peer lending mulai dari Rp 100.000 saja.

Investasi merupakan cara terbaik untuk melindungi kekayaan sekaligus meningkatkan jumlahnya. Namun sebelum mulai berinvestasi, Anda harus menentukan tujuan dari investasi itu sendiri dan memahami profil risiko Anda. Dari kedua informasi itulah, Anda bisa menentukan jangka waktu dan jenis jenis investasi yang sebaiknya dipilih.

Tidak ada komentar