Ini Dia 10 Peralatan Standard Keamanan Di Atas Kapal yang Harus Kamu Terapkan
Lebih dari seabad yang lalu, tenggelamnya Titanic menarik perhatian dunia. Selain banyaknya korban jiwa, tragedi tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang standar keselamatan di atas kapal. Tapi tahukah Anda, teman-teman? Dari kecelakaan ini lahirlah peraturan yang disebut Safety of Life at Sea (SOLAS). SOLAS didirikan sebagai hasil pertemuan 13 negara peserta pada tahun 1914, dua tahun setelah tenggelamnya Titanic. Sejauh ini, SOLAS terus menikmati banyak manfaat untuk meningkatkan keselamatan penumpang kereta api; terbaru dengan revisi 2016.
Distributor led high bay light klik disini : https://www.elangmas.com/product/arora_high_bay_ufo
Dalam SOLAS, peraturan rinci yang berkaitan dengan peralatan keselamatan di kapal seperti life-saving devices dan fire-fighting equipment (FFA) atau perlengkapan pemadam kebakaran telah dirinci. Misalnya, dalam peraturan SOLAS II2/14.2.1.2 dan III/20.2 masing-masing, keadaan standar alat pemadam kebakaran dan peralatan penyelamat dijelaskan.
Sementara itu, pada kesempatan ini akan disebutkan apa saja alat-alat keselamatan yang ada di kapal. Penjelasan lengkap masing-masing perangkat akan dibahas satu per satu pada konten berikut. Di bawah kategori LSA, peralatan yang diperlukan di atas kapal meliputi:
1. Radio dua arah
Radio yang digunakan dalam keadaan darurat. Biasanya terdiri dari bahan tahan api dan sampai tiga adalah nomor standar di kapal. Ketiga radio ini biasa digunakan oleh Kapten sebagai Chief Operating Officer, CO sebagai Chief of Rescue, dan CE sebagai Chief of Engine Department.
2. SART
Digunakan ketika kapal lain di dekatnya dapat dengan mudah menemukan kapal yang membutuhkan bantuan. Misalnya saat kita berada di posisi yang tidak diketahui saat kita turun dan menaiki sekoci, kita bisa mengaktifkan SART agar kapal lain bisa mengetahui posisi kita.
3. Sinyal parasut rudal
Untuk memberi sinyal kepada kapal lain bahwa kapal kita membutuhkan bantuan. Biasanya digunakan ketika semua awak kapal telah turun dan menaiki sekoci atau sekoci.
4. Jaket pelampung
Jaket pelampung digunakan dalam situasi berbahaya. Setiap anggota kru memiliki jaket pelampung mereka sendiri yang dapat digunakan segera setelah mereka harus meninggalkan kapal.
5. Pakaian selam
Digunakan untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah hipotermia saat awak harus menyelam di perairan yang sangat dingin. Biasanya digunakan saat crew tidak sempat menurunkan sekoci dan hanya bisa mengandalkan lifeline.
6. Lifebuoy
Untuk membantu orang jatuh ke air dan membuat mereka tetap mengapung. Dalam hal seseorang di atas kapal atau anggota perahu jatuh ke laut, segera lemparkan pelampung penolong di tempat yang mudah dijangkau.
7. Daftar tugas / Muster list
Daftar tugas semua awak kapal jika terjadi insiden di kapal. Dengan demikian, ketika kapal mengalami masalah tertentu, setiap awak kapal mengetahui tugas dan tanggung jawabnya untuk mengatasi situasi tersebut.
8. Sekoci
Sekoci berfungsi menyelamatkan awak kapal pada saat kapal harus ditinggalkan karena kecelakaan.
9. Lifebuoy
Digunakan untuk menyelamatkan orang yang jatuh dari kapal. Meskipun telah dijelaskan sebelumnya bahwa pelampung harus segera dikeluarkan agar orang tersebut dapat mengapung, namun sekoci digunakan untuk memulihkan orang-orang yang terikat pada tali penolong.
10. Liferaft
Ketika Anda harus meninggalkan kapal dan tidak punya waktu untuk meluncurkan sekoci, sekoci ini dapat digunakan oleh semua awak kapal.
Peralatan ini cukup memakan biaya terlebih harus tersedia beberapa unit di dalam kapal. Oleh sebab itu kamu bisa melakukan survei terlebih dahulu atas harga helm safety, sekoci dan peralatan lain yang dibutuhkan agar dana yang di anggarkan cukup.
Tidak ada komentar